Dulu tersimpan sedikit harapan saat pertama bertemu muka,
Terucap doa-doa malam yang tak pernah disebut sebelumnya,
Ada cahaya pengharapan, andai bisa selamanya
Melihatmu membangkitkan secercah semangat untuk terus bermunajat
Kala itu tak ada kata
Kita berdua larut dalam diam
Engkau di sana sibuk dengan pikiranmu sendiri
Dan aku dengan pikiranku sendiri
Ketika mulai ada bahasa kata
Engkau dan aku bertutur seperlunya
Tapi aku masih terus berharap
Ada kisah yang akan terurai
Tapi waktu yang tak seberapa
Dan engkau dari dunia yang beda
Pembatas yang tinggi diantara kita
Aku tak mungkin loncati dan engkau tak mungkin daki
Karna aku yang memang tak pernah kau lekat
Engkau pergi tanpa kata perpisahan
Harapan akan dirimu pudar dengan perlahan
Tapi dalam doa malam bayangmu tetap hadir dengan perlahan meski tak begitu terang
Kudengar kabarmu dari ilalang
Engkau tak akan pernah kembali lagi
Engkau sedang mengukir nasib sendiri
Semoga berhasil dengan mimpi
Tak ada lagi kesempatan tentang dirimu
Cerita ini sudah berlalu
Tak meninggalkan bekas dan meninggalkan kesan
Sudah berlalu dan hilang cahaya itu
No comments:
Post a Comment